Jendra Soedirman di pilih menjadi Panglima Besar pada usia 31 tahun dan lahir tanggal 24 januari 1916.Beliau adaalah salah satu pahlawan yang menjadi pelopor kemerdekaan.Beliau mulai memperjuangkan kemerdekaan dari Yogyakarta menuju kota Kediri dengan berjalan kaki melewati hutan dan bahaya dari penjajah belanda.
Di setiap hutan Beliau dan para pasukannya beristirahat di rumah penduduk serta sembunya dari kejaran penjajah Belanda.
Walaupun dengan penyakit TBC yang diidapnya dan para prajurit yang di tembak oleh Belanda beliau tetap membulatkan tekad untuk melanjutkan perjuangan tersebut sampai ke Kediri.
Ketika Belanda menarik diri, Soedirman di panggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949.Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia di larang oleh Presiden Soekarno.
Berikut pesan dari Jendral Soedirman :
. "Insyafilah! Barang siapa mati, padahal (sewaktu hidupnya) belum pernah turut berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perangpun tidak, maka matilah ia di atas cabang kemunafikan". "Janganlah mudah tergelincir dalam saat yang akan menentukan nasib bangsa dan negara kita, seperti yang kita hadapi pada dewasa ini, fitnah yang besar atau halus, tipu muslihat yang keras atau yang lemah, provokator yang tampak atau sembunyi, semua itu insya Allah dapat kita lalui dengan selamat, kalau saja kita tetap awas dan waspada, memegang teguh pendirian cita-cita, sebagai patriot Indonesia yang sejati"
"Dalam menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga tetap jangan lengah, karena kelengahan dapat menyebabkan kelemahan, kelengahan menyebabkan kekalahan berarti penderitaan.Insyaf.Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatiu negara dan bangsa, yang didirikan di atas korban harta benda dan jiwa raga, dari rakyat dan bangsanya itu, insya Allah tidak akan dilenyakan manusia siapapun juga".
Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negara ini.Dia pejuang dan pemimpin teladan Bangsa.Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadinya.
Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan indonesia.Ia di makamkan di makam Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.KematianSoedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat indonesia.bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman.Perlawanan gerilya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprite de corps bagi tentara Indonesia, dan rute gerilya sepanjang 100 km yang di tempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer.Pada tanggal 10 Desember 1964,ia di tetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Pengirim : Andi Purnomo
Fiditia Disa Saputri
Kelas : X TKJ 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar