PEMBAHARUAN

............ Bagi siswa siswa kelas X, kata sandi telah diperbaharui pada 8-4-2016, yang mau posting di Blog SMK Bukateja (Blog siswa) harap menghubungi nomor : 081391031086
yg belum dapat nilai : FAturcohman +Misbah; Reli+Risala; +Eka +Mega; Bening +Rini; Elisa+Feli ; Ade +Sucipto; Sigit +Iyan; Erni A+Tri Wahu

Senin, 11 April 2016

PERWIRA PURBALINGGAKU

Jenderal Soedirman merupakan pahlawan yang sangat luar biasa dalam peradaban jajahan di Indonesia. Lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Pada saat pemiliha panglima TNI, Jenderal Sodirman terpilih menjadi panglima TNI Indonesia.Setelah ia terpilih menjadi panglima, Soedirman langsung membuat strategi perang melawan Belanda dengan persetetujuan soekarno hatta. Setelah melakukan perundingan dengan tentara ia memutuskan untuk perang secara sembunyi-sembunyi atau disebut dengan perang gerilya.
Soedirman mengawali perang di jogjakarta dengan menyusuri hutan, sungai, bukit tebing, dan pegunungan. Namun pada saat menjalankan sebagai seorang panglima ia mengalami sakit keras. Banyak orang yang mengkhawatirkan keaadan beliau. Disaat berperang Soedirman dan para gerilyawan banyak yang memutuskan untuk istirahat di beberapa rumah, namun kebanyakan rumah yang beliau singgahi dekat dengan markas Belanda, dengan itu mereka hanya menginap sebentar lalu melanjutkan tujuannya untuk memerdekakan Indonesia. Dengan kondisi seperti ini presiden soekarno hatta melakukan perundingan dg belanda. Dan akhirnya SOEDIRMAN kembali ke jogja. Salah satu momen yang paling menegangkan adalah ketika saat pak dirman dan gerilyawan diketahui oleh belanda, yang ternyata belanda mempunyai mata-mata orang Indonesia. Namun, dengan pintarnya Soedirman dan para pejuang menyamar menjadi seorang kyai dan pengikutnya. Tuhan berkehendak lain, Belanda tidak percaya dengan mata-mata itu, dan akhirnya mata-mata itu ditembak di depan Soedirman dan gerilyawan. Di tengah kondisi kesehatan beliau yg makin mengkhawatirkan itu, banyak pihak yg menyarankan agar beliau berhenti bergerilya, namun semangat juang beliau tidak dapat dipatahkan oleh siapapun juga. Beliau terus gigih berjuang, tidak mempedulikan lagi keselamatan dirinya. Bagi beliau, lebih baik hancur dan mati daripada tetap dijajah.

 NAMA  : 1. Bening Indari A. (2880)
                 2. Rini Marwati      (2906)
 KELAS  : X TKJ 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar