PEMBAHARUAN

............ Bagi siswa siswa kelas X, kata sandi telah diperbaharui pada 8-4-2016, yang mau posting di Blog SMK Bukateja (Blog siswa) harap menghubungi nomor : 081391031086
yg belum dapat nilai : FAturcohman +Misbah; Reli+Risala; +Eka +Mega; Bening +Rini; Elisa+Feli ; Ade +Sucipto; Sigit +Iyan; Erni A+Tri Wahu

Sabtu, 09 April 2016

PANGLIMA PERANG SEJATI JENDRAL SOEDIRMAN

Assalamualaikum wr wb
Pada kesempatan kali ini , kami akan menguraikan hal-hal mengenai sejarah Perang Gerilya yang dipimpin oleh Panglima Jendral Soedirman.
"Robek-robeklah badanku,
Potong-potonglah jasad ini,
Tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih.
Akan tetap hidup, tetap menuntut bela.
Siapapun lawan yang aku hadapi"
-Jendral Soedirman-

Jumat, 08 April 2016

PAHLAWAN KU HARAPAN KU

Jendral Soedirman lahir didesa bodas karangjati purbalingga jateng, tanggal 24 januari 1916 Belau meninggal tanggal 29 januari 1950 dan dimakamkan di taman makam pahlawan semaki. Selama hidupnya Beliau berjuang dengan penuh kenyakinan yang kuat ,Beliau juga dihormati dalam masyarakat karena ketaatannya. walaupun pernah terkena penyakit Beliau berusaha untuk tetap semangat.
Ketabahan dan kegigihannya Beliau melawan Agresi militer II. Beliau beserta rakyatnya menggunakan strategi perang gerilya,  dan menjadikan pulau jawa sebagai daerah perang geriya yang luas.
Semangat yang tinggi membuat Beliau dan rakyatnya bekerja keras melawan penjajah. Beliau berjuang tidak mengenal balang rintangan yang menghadang. dengan sikap sederhana Beliau bisa akrab dengan rakyatnya . berjuang dengan kekompakan dan penuh semangat Beliau berusaha melawan penjajahan . kita sebagai pelajar wajib meneruskan perjuangan.

 SITI ADELIA
FAUZIATUN NIKMAH

X TKJ 1

PAHLAWANKU DARI PURBALINGGA "JENDRAL SOEDIRMAN"

Jendral Soedirman adalah seorang Panglima Tentara Keamanan Rakyat (TKR).Ia membela Kemerdekaan Indonesia tanpa pamrih dengan jiwa nasionalisme dan semangat juang yang tinggi.Dia rela meninggalkan keluarganya demi bangsa Indonesia. Meskipun ia sedang sakit ia tetap berjuang meskipun harus menggunakan tandu.Ia melakukan perang dengan cara perang gerilya. Ia melakukan perang gerilya bersama tentara pasukannya serta dokter pribadinya di dalam hutan.Mereka tidak peduli panasnya matahari, dinginya hujan, bahkan mereka harus melewati sungai dan pegunungan.Walaupun dengan persenjatannya yang seadanya melawan penjajah yang memiliki persenjataan yang lebih modern dan didukung kekuatan laut dan udara, mereka tetap berjuang meskipun dengan persenjataan yang seadanya, dan mereka tahu bahwa nyawa taruhannya.Jendral Sudirman serta pasukannya pun harus bepindah-pindah tempat untuk menghindari para tentara belanda.Meskipun demikian tidak mematahkan semangat juang Jendral Soedirman, ia tetap gigih berjuang dengan kondisi kesehatannya yang semakin menghawatirkan karena penyakit paru-parunya yang semakin parah.Namun ia tetap berjuang dan tidak memperdulikan lagi kesehatan dirinya, yang terpenting Indonesia Merdeka.Ketika Jendral Soedirman bersama pasukannya sedang melakukan perang gerilya, Presiden Soekarno-Hatta melakukan perundingan bersama pemerintah belanda untuk melakukan perdamaian.Akhirnya Belanda pergi dari  Indonesia, disaat Belanda pergi dari Indonesia dipanggil kembali untuk kembali pulang ke Yogyakarta dan menghentikan perang gerilyannya bersama pasukan tentarannya. oleh Soekarno.Dengan berat hati akhirnya Jendral Soedirman pun kembali ke Yogyakarta dan menghentikan perang gerilyannya.Dengan ditandai perjanjian Roem-Royen, Belanda mengakui kedaulata RI seutuhnya pada tanggal 27 Desember 1949.Satu bulan setelah belanda mengakui kedaulatan RI Jendral Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950, dalam usia 34 tahun karena penyakit paru-parunya semakin parah.Kemerdekaan 100 % yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja keras para pejuang kita termasuk Jendral Soedirman bersama tentara nasional dan rakyat Indonesia.

Nama  : 1. Dita Ferisca               (2884)
             2. Ida Aisyatul Nur S     (2893) 
Kelas  :  X TKJ-2


JENDRAL SOEDIRMAN PAHLAWAN INDONESIA

Jendral Soedirman memimpin perang gerilya untuk menunjukan pada dunia bahwa TNI masih ada dan akan terus mempertahankan kedaulatannya. Jendral Soedirman dengan tim kecil yang terdiri dari tentara dan dokter pribadinya melakukan perjalanan dan memulai perlawanan Gerilya. Di saat itu para pemimpin politik sedang berlindung di keraton kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada agresi militer II.

Kamis, 07 April 2016

GERILYA DEMI KEMERDEKAAN INDONESIA

Saat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya.