Jendral Soedirman adalah seorang Panglima Tentara Keamanan Rakyat (TKR).Ia membela Kemerdekaan Indonesia tanpa pamrih dengan jiwa nasionalisme dan semangat juang yang tinggi.Dia rela meninggalkan keluarganya demi bangsa Indonesia. Meskipun ia sedang sakit ia tetap berjuang meskipun harus menggunakan tandu.Ia melakukan perang dengan cara perang gerilya. Ia melakukan perang gerilya bersama tentara pasukannya serta dokter pribadinya di dalam hutan.Mereka tidak peduli panasnya matahari, dinginya hujan, bahkan mereka harus melewati sungai dan pegunungan.Walaupun dengan persenjatannya yang seadanya melawan penjajah yang memiliki persenjataan yang lebih modern dan didukung kekuatan laut dan udara, mereka tetap berjuang meskipun dengan persenjataan yang seadanya, dan mereka tahu bahwa nyawa taruhannya.Jendral Sudirman serta pasukannya pun harus bepindah-pindah tempat untuk menghindari para tentara belanda.Meskipun demikian tidak mematahkan semangat juang Jendral Soedirman, ia tetap gigih berjuang dengan kondisi kesehatannya yang semakin menghawatirkan karena penyakit paru-parunya yang semakin parah.Namun ia tetap berjuang dan tidak memperdulikan lagi kesehatan dirinya, yang terpenting Indonesia Merdeka.Ketika Jendral Soedirman bersama pasukannya sedang melakukan perang gerilya, Presiden Soekarno-Hatta melakukan perundingan bersama pemerintah belanda untuk melakukan perdamaian.Akhirnya Belanda pergi dari Indonesia, disaat Belanda pergi dari Indonesia dipanggil kembali untuk kembali pulang ke Yogyakarta dan menghentikan perang gerilyannya bersama pasukan tentarannya. oleh Soekarno.Dengan berat hati akhirnya Jendral Soedirman pun kembali ke Yogyakarta dan menghentikan perang gerilyannya.Dengan ditandai perjanjian Roem-Royen, Belanda mengakui kedaulata RI seutuhnya pada tanggal 27 Desember 1949.Satu bulan setelah belanda mengakui kedaulatan RI Jendral Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950, dalam usia 34 tahun karena penyakit paru-parunya semakin parah.Kemerdekaan 100 % yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja keras para pejuang kita termasuk Jendral Soedirman bersama tentara nasional dan rakyat Indonesia.
Nama : 1. Dita Ferisca (2884)
2. Ida Aisyatul Nur S (2893)
Kelas : X TKJ-2