PAHLAWAN KEBANGGAAN KITA DARI PURBALINGGA

Robek-robeklah badanku

Potong-potonglah jasad ini, tetap jiwaku

Dilindungi benteng merah putih

Akan tetap hidup, tetap menuntut bela

Siapapun lawan yang aku hadapi

SEMANGAT PEJUANG JENDRAL SOEDIRMAN

Banyak orang begitu mudah menyerah dengan keterbatasan mereka. tidak demikian dengan jendral soedirman. meski sedang sakitsakitan hingga harus ditandu. ia tidak kehilangan semangatnya untuk mengabdikan jiwa dan ragnya untuk kemerdekaan indonesia. jendral soedirman yang sedang didera sakit berat ternyata tidak getar memimpin perang gerilya  demi mempertahankan kemerdekaan RI.  Bersama duabelas tentaranya perjalanan kearah selatan melalui huatan hutan tujuh bulan. 

PERJUANGAN SOEDIRMAN

Soedirman.

Bermula dari penghianatan Belanda yang menyatakan secara sepihak sudah terikat dengaj perjanjian renvile, sekaligus menghentikan gencatan senjata atau perdamaian yang telah di sepkati sebelumnya. Pada tanggal 19 Desember 1948, Jendral Simon Hendrik Spoor panglima tentara Belanda memimpin agresi militer ke II menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi Ibukota Republik..

Soekarno dan Hatta di tangkap dan diasingkan ke pulau Bangka. Jendral Soedirman yang sedang di dera sakit berat melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan. Belanda menyatakan Indonesia sudah tidak ada . Dari kedalaman hutan , Jendral Soedirman menyiarkan bahwa Republik Indonesia masih ada, kokoh berdiri bersama Tentara Nasionalnya yang kuat. Ia berhasil membuat jawa menjadi medan perang gerilya yang luas, membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.

Akhirnya TNI dan rakyat memenangkan perang. Dengan di tanda tangani perjanjan Roem-Royen. Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia seutuhnya..

 

Nama: 1. Diana nur safitri (X TKJ 1)

2. Harfiady maulan A (X TKJ 1)

PANGLIMA BESAR "JENDERAL SOEDIRMAN"

film ini bercerita tentang perjuangan “Jenderal Soedirman”, yang dikisahkan pada tahun 1946 sampai tahun 1949. Mengisahkan tentang Sang Jenderal Besar yang memimpin gerilya pasukan dalam melawan agresi militer Belanda II di yogyakarta dan sekitarnya. Beliau ingin menunjukkan eksistensi bahwa TNI dan negara Indonesia masih ada dalam pandangan dunia untuk mempertahankan kedaulatan negara. Pada saat itu, Belanda menyatakan Indonesia sudah tidak ada.

SAAT PERANG GERILYA

"Robek-robeklah Badanku
potong-potonglah Jasad ini

tetapi jiwaku di lindungi benteng Merah Putih

akan tetap hidup tetap menuntut Bela

siapapun lawan yang ku hadapi"